Pengertian Manajemen Perubahan
Manajemen Perubahan
adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan
karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi
karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi
tersebut. Manajemen perubahan merupakan suatu hal yang penting dalam suatu
organisasi. Dengan adanya manajemen perubahan, suatu organisasi dapat menjadi
lebih dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman dan kemajuan teknologi.
Pengertian
manajemen perubahan menurut para ahli:
1. Menurut
Wibowo, dalam bukunya Manajemen
Perubahan
Manajemen
perubahan
adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan
sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena
dampak dari proses tersebut.
2. Menurut
Prof. Dr. J. Winardi
Manajemen
perubahan
adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen perubahan secara efektif,
dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, kelompok,
konflik, dan komunikasi.
Tujuan
Perubahan
1.
Mempertahankan
keberlangsungan hidup organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2.
Beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi di lingkungan internal yang meliputi perubahan
strategi korporasi, tenaga kerja, teknologi dan peralatan yang digunakan dan
sikap- sikap karyawan, maupun lingkungan eksternal organisasi seperti perubahan
pasar konsumen, teknologi, peraturan dan hukum pemerintah serta lingkup ekonomi
global.
3.
Memperbaiki
efektivitas di dalam organisasi agar mampu bersaing di pasar ekonomi modern
yang meliputi perbaikan efektivitas tim kerja dan perbaikan struktur dan sistem
organisasi dalam hal ini terkait implementasi strategi.
Tipe Perubahan
Perubahan
terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi
manajemen perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut
adalah:
1. Perubahan
Rutin,
dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi.
2. Perubahan
Peningkatan,
yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi.
3. Perubahan
Inovatif,
yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.
Konsep Manajemen Perubahan
Manajemen
perubahan dilakukan ketika organisasi atau perusahaan membutuhkan langkah-
langkah untuk merubah sebagian atau seluruh sistem maupun struktur lama yang
berlaku di dalamnya demi penyesuaian dengan kondisi internal maupun eksternal
organisasi.
Sejumlah
model atau konsep mengenai perubahan diberikan untuk memperjelas pemahaman
mengenai manajemen perubahan yang perlu dilakukan oleh organisasi:
1.
Teori Force
Field:
teori ini mengemukakan bahwa perubahan terjadi karena munculnya tekanan-
tekanan terhadap organisasi, individu ataupun kelompok, dimana kekuatan tekanan
(driving forces) berhadapan dengan keengganan (resistances)
untuk berubah sehingga agar terjadi perubahan maka harus memperkuat driving
forces dan memperlemah resistances.
2.
Teori
Motivasi:
dalam teori ini perubahan akan terjadi kalau ada sejumlah syarat tertentu yang
menguntungka. Namun dengan memiliki motivasi untuk berubah maka yang perlu
dilakukan adalah fokus ke depan dengan cara membuang sikap pesimis, menciptakan
kepatuhan, serta mengurangi ketidakpuasan.
3.
Teori
Alfa, Beta,
Gamma: dalam teori ini perubahan Alfa adalah perubahan tingkat kepercayaan yang
terjadi, perubahan Beta adalah perubahan yang terjadi dalam menilai
kepercayaan, sementara perubahan Gamma adalah perubahan yang terjadi karena
kelompok melihat adanya faktor lain yang lebih penting.
4. Teori
Contingency:
dalam teori ini yang diamati adalah tingkat keberhasilan pengambilan keputusan
yang ditentukan oleh gaya yang dianut dalam mengelola perubahan serta sejumlah
kemungkinan.
5.
Teori
Kerja Sama:
teori kerja sama mempelajari bahwa perubahan tidak bisa berjalan tanpa adanya
kerja sama semua pihak.
6.
Teori
Mengatasi Resistensi Dalam Perubahan: teori ini membahas mengenai teknik
yang dipakai dalam mengatasi resistensi seperti komunikasi, partisipasi,
fasilitasi, negosiasi, manipulasi hingga teknik paksa.
7.
Model Accounting-turnaround:
teori ini melihat bahwa untuk dapat diselamatkan sebuah korporat harus memiliki
sejumlah syarat seperti dukungan stakeholders, ada core business
yang mampu mendatangkan cashflow, tim manajemen yang solid, serta
sumber- sumber pembiayaan terutama untuk jangka panjang. Biasanya perusahaan
yang melakukan turnaround adalah perusahaan yang mengalami penurunan akibat
kerugian terus menerus atau salah manajemen.
Tahap-Tahap Manajemen Perubahan
Suatu
perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama adanya dorongan dari
dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan
eksternal). Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya tahapan
perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:
o Tahap
1,
yang merupakan tahap identifikasi
perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenal
perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang
atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe
perubahan.
o Tahap
2, adalah
tahap perencanaan perubahan.
Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik
situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini
perlu dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi
dengan baik.
o Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana
terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila
suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu
dilakukan monitoring perubahan.
o Tahap 4, adalah tahap
evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluaasi diperlukan data, oleh
karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data
tersebut. Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga
memberi dampak pada perubahan yang diinginkan berikutnya.
Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku,
sikap, nilai-nilai dari orang yang terlibat dan tipe gaya manajemen yang
dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian besar terhadap perilaku dan
sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk merubahnya dan membutuhkan waktu yang
lama. Jika pimpinan manajemen perubahan mengetahui emosi normal yang dicapai,
ini akan lebih mudah untuk memahami dan menghandel emosi secara
benar.
Hambatan
dan Tantangan Perubahan
Tantangan
yang dihadapi dalam perubahan, muncul ketika individu maupun organisasi
memiliki:
1. Rasa
takut terhadap perubahan
2. Resiko
terhadap penolakan, kegagalan, dan kerugian
3. Kesulitan
mendapatkan apa yang diperlukan untuk memutuskan dan mencoba perubahan
Mengatasi
Penolakan Perubahan
Dalam mengatasi penolakan atas perubahan,
Coch dan French Jr. mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk
mengatasi resistensi perubahan yaitu sebagai berikut:
1.
Pendidikan
dan Komunikasi
Berikan
penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari
diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam
bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
2.
Partisipasi
Ajak
serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai
fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan.
3.
Memberikan
kemudahan dan dukungan
Jika
pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri
pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat
penolakan.
4.
Negosiasi
Cara
lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak
yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai
kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif
yang bisa memenuhi keinginan mereka.
5.
Manipulasi
dan Kooptasi
Manipulasi
adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta
agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor,
dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan
penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
6.
Paksaan
Taktik
terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun
yang menentang dilakukannya perubahan.
Sumber
: