A. Perencanaan, Manajemen dan
Administrasi
Perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan
mengenai apa yang diharapkan terjadi dan apa yang akan dilakukan.
Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan
tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang.
Kajian tentang perencanaan pada dasarnya selalu terkait
dengan konsep manajemen dan administrasi. Hal itu dapat dimaklumi karena baik
dalam konsep manajemen maupun administras, perencanaan merupakan unsur dan
fungsinya yang pertama dan utama.
Hubungan Fungsi Perencanaan dengan Fungsi Manajemen Lainnya:
Perencanaan dengan
pengorganisasian
Perencanaan
menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasikan sumberdaya-sumberdaya
organisasi untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Perencanaan dengan pengarahan
Perencanaan dengan pengarahan
Perencanaan
menentukan kombinasi paling baik dari sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan
untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.
Perencanaan dengan pengawasan
Perencanaan dengan pengawasan
Perencanaan
dan pengawasan saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.
B. Konsep Dasar Perencanaan
a.
Tujuan Perencanaan
1.
Sebagai
standar pengawasan.
2.
Mengetahaui
struktur organisasinya baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
3.
Mendapatkan
kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
4.
Memimalkan
kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu.
5.
Menyerasikan
dan memadukan beberapa subkegiatan
6.
Mendeteksi
hambatan kesulitan yang akan ditemui.
7.
Mengarahkan
pada pencapaian tujuan.
b.
Manfaat Perencanaan
1. Membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
2. Memungkinkan manajer
memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
3. Membantu penempatan
tanggung jawab lebih tepat.
4. Memudahkan dalam melakukan
koordinasi di antara berbagai bagian organisasi.
5. Meminimumkan pekerjaan yang
tidak pasti.
6. Menghemat waktu, usaha, dan
dana.
c.
Sifat Perencanaan
1.
Rasional,
artinya rencana dibuat berdasarkan pemikiran dan perhitungan yang masak, sesuai
dengan kemampuan yang ada.
2.
Luwes
atau fleksibel, artinya rencana
dapat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan/perkembangan situasi dan kondisi
yang mungkin terjadi.
3.
Rencana
harus dibuat secara terus-menerus dan berkesinambungan sesuai dengan
perubahan dan perkembangan masa, artinya pada setiap jangka waktu tertentu
perlu dievaluasi dan diperbaiki.
C.
Konsep Dasar Perencanaan
Pendidikan
Perencanaan pendidikan
adalah suatu proses untuk menetapkan tujuan, menyediakan fasilitas serta
lingkungan tertentu, mengidentifikasi syarat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, serta menetapkan cara yang efektif dan efisien dalam usaha membentuk
manusia agar memiliki kompetensi sosial dan individual secara maksimal.
a.
Tujuan Perencanaan
Pendidikan
1. Untuk standar pengawasan
pola perilaku pelaksana pendidikan.
2. Untuk mengetahui kapan
pelaksanaan perencanaan pendidikan itu diberlakukan dan bagaimana proses
penyelesaian suatu kegiatan layanan pendidikan.
3. Untuk mengetahui struktur
organisasinya dalam pelaksanaan perencanaan pendidikan.
4. Untuk meminimalkan
terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak efisien.
5. Untuk memberikan gambaran
secara menyeluruh (integral)
dan khusus (spefisik) tentang
jenis kegiatan bidang pendidikan yang harus dilakukan.
6. Untuk mengetahui beragam
peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi organisasi pendidikan.
7. Untuk mengarahkan proses
pencapaikan tujuan pendidikan.
b.
Manfaat Perencanaan Pendidikan
1. Dapat digunakan sebagai
standar pelaksanaan dan pengawasan proses aktivitas pemimpin dan anggota dalam
suatu lembaga pendidikan.
2. Dapat mengefisiensikan dan
mengefektifkan pemanfaatan beragam sumber daya organisasi atau lembaga
pendidikan.
3. Dapat membantu pimpinan dan
para anggota dalam menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan sosial-budaya.
4. Dapat dijadikan sebagai
media untuk memudahkan dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak atau lembaga
pendidikan yang terkait, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
5. Dapat dijadikan sebagai
media untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak efisien atau tidak pasti.
6. Dapat dijadikan sebagai
alat dalam mengevaluasi pencapaian tujuan proses layanan pendidikan.
c.
Karakteristik Perencanaan
Pendidikan
1. Berorientasi pada visi,
misi kelembagaan yang akan diwujudkan.
2. Mempunyai tahapan program jangka
pendek, menengah dan panjang yang akan dicapai secara berkesinambungan.
3. Diorientasikan untuk
mempersiapkan kualitas SDM yang berkualitas, yang sanggup mengisi berbagai
sektor pembangunan.
4. Dikembangkan dengan
memperhatikan keterkaitannya dengan berbagai komponen pendidikan secara
sistematis.
5. Menggunakan sumber daya
internal dan eksternal secermat mungkin.
6. Berorientasi kepada masa
datang.
7. Merupakan sarana untuk
mengembangkan inovasi pendidikan.
d.
Prinsip-prinsip
perencanaan pendidikan
1.
Prinsip
interdisipliner, yaitu menyangkut berbagai
bidang keilmuan atau beragam kehidupan.
2.
Prinsip
fleksibel,
yaitu bersifat lentur, dinamik dan responsif terhadap perkembangan atau perubahan
kehidupan di masyarakat.
3.
Prinsip
efektifitas-efisiensi,
artinya dalam penyusunan perencanaan pendidikan didasarkan pada perhitungan
sumber daya yang ada secara cermat dan matang, sehingga perencanaan itu
berhasil guna dan bernilai guna dalam pencapaian tujuan pendidikan.
4.
Prinsip
progress of change,
yaitu terus mendorong dan memberi peluang kepada semua warga sekolah untuk
berkarya dan bergerak maju ke depan.
5.
Prinsip
objektif, rasional dan sistematis,
artinya perencanaan pendidikan harus disusun berdasarkan data yang ada,
berdasarkan analisa kebutuhan dan kemanfaatan layanan pendidikan memungkinkan
untuk diwujudkan secara nyata, dan mempunyai sistematika dan tahapan pencapaian
program secara jelas dan berkesinambungan.
6.
Prinsip
kooperatif-komprehensif, artinya perencanaan
yang disusun mampu memotivasi dan membangun mentalitas semua warga sekolah
dalam bekerja sebagai suatu tim (team
work) yang baik.
7.
Prinsip
human resources development, artinya perencanaan
pendidikan harus disusun sebaik mungkin dan mampu menjadi acuan dalam
pengembangan sumber daya manusia secara maksimal dalam mensukseskan program
pembangunan pendidikan.
D.
Analisi
Posisi Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan pada
dasarnya berpusat pada 3 komponen utama taitu:
1.
Dengan
perencanaan itu ditunjukkan tujuan apakah yang harus dicapai?
2.
Bagaimana
perencanaan itu dimulai?
3.
Bagaimana
cara untuk mencapai tujuan yang harus dicapai?
Pertanyaan pertama, mempersoalkan
tujuan yang merupakan titik usaha yang dicapai. Tujuan adalah arahan yang
mempersatukan kegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunan
pendidikan akan tidak terarah dan tidak terkendalikan. Tujuan merupakan
cita-cita atau harapan atau visi atau misi atau sasaran dan merupakan hal yang
absolut dan tidak dapat ditawar.
Pertanyaan kedua,
mempersoalkan titik berangkat pemangunan sebab pembangunan harus dimulai dari
titik berangkat yang pasti dalam arti tidak mulai dari nol sama sekali tapi
dimulai dari tingkat yang telah dicapai selama ini. Titik berangkat haruslah
ditentukan berdasarkan evaluasi terhadap apa yang telah diperbuat buak apa yang
harus diperbuat.
Pertanyaan ketiga,
merupakan alternatif cara untuk mencapai tujuan dari titik berangkat yang telah
ditentukan. Upaya ini dapat saja berbentuk pendekata, kebijakan atau strategi
yang kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuan untuk memilih mana
yang paling tepat dan efisien untuk mencapai tujuan.
Pola dasar diatas pada
kenyataannya tidak sederhana karena pendidikan itu sendiri amatlah kompleks.
Pengembangan pola dasar ini hanyalah merupakan modal yang dapat dipergunakan
oleh planners sebagai salah satu pola pikir yang meletakkan perencanaan secara
tepat pada posisi dan fungsi yang diinginkan.
E.
Mekanisme
Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan
terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1.
Ditinjau
dari tataran dan cakupannya
o Perencanaan
pendidikan tingkat nasional atau makro
Perencanaan
pendidikan yang mencakup seluruh usaha pendidikan untuk mencerdaskan bangsa
termasuk seluruh jenjang, jenis dan isinya.
o Perencanaan
pendidikan tingkat regional atau daerah
Perencanaan
pada tingkat daerah provinsi dan kabupaten/kota yang mencakup seluruh jenis dan
jenjang untuk daerah atau provinsi itu.
o Perencanaan
pendidikan tingkat lokal
Perencanaan
pendidikan yang mencakup berbagai kegiatan untuk kota atau kabupaten atau
satuan wilayah yang lebih terbatas dan tertentu saja.
o Perencanaan
pendidikan bersifat kelembagaan atau institusional
Perencanaan
pendidikan yang mencakup satu institusi atau lembaga pendidikan tertentu saja
seperti perencanaan sekolah, pusdiklat dan sebagainya.
2.
Ditinjau
dari posisi dan sifat serta karakteristik model perencanaan
o Perencanaan
pendidikan bersifat terpadu
Perencanaan
pendidikan itu mencakup seluruh aspek esensial pembangunan pendidikan dalam pola
dasar perencanaan pembangunan nasional.
o Perencanaan
pendidikan bersifat komprehensif
Perencanaan
pendidikan yang mengandung konsep keseluruhan yang disusun secara sitemik dan
sistematik.
o Perencanaan
pendidikan bersifat strategik
Perencanaan
yang mengandung pendekatan Strategic Issues yang dihadapi dalam upaya membangun
pendidikan
3.
Ditinjau
dari sisi metodologi
Perencanaan
pendidikan itu dapat disebut Rational atau Systematic Planning, karena
perencanaan ini menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik berpikir
sistematis dan rasional ilmiah.
Sumber :
Sa’ud, Udin Syaefudin dan
Abidin Syamsuddin Makmun. 2005. Perencanaan Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar