Pengertian Knowledge
Manajemen
Manajemen pengetahuan (knowledge
management)
ialah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan
untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan
pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam
organisasi. Konsep manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai
organisasi perusahaan yang semakin baik sehingga mampu memenangkan persaingan
bisnis.
Berikut
ini merupakan definisi-definisi tentang knowledge manajemen:
1.
HarvardCollege
(1999)
Knowledge Management
merupakan suatu proses terformat dan terarah dalam mencerna informasi yang
telah dimiliki suatu perusahaan dan mencari apa yang dibutuhkan oleh
masing-masing individu didalam perusahaan tersebut untuk kemudian
memfasilitasinya agar mudah diakses dan selalau tersedia bilamana dibutuhkan.
2.
Amrit
Tiwana
Knowledge Management merupakan pengelolaan pengetahuan secara terorganisasi untuk membuat nilai bisnis dan membangkitkan keuntungan yang bersaing.
Knowledge Management merupakan pengelolaan pengetahuan secara terorganisasi untuk membuat nilai bisnis dan membangkitkan keuntungan yang bersaing.
3.
Kirk
Klassio
Knowledge Management
merupakan kemampuan untuk membuat dan menguasai nilai tinggi dari inti
persaingan bisnis.
4.
Laudon dan
Laudon (2002)
Knowledge
Management adalah serangkaian proses yang dikembangkan dalam suatu
organisasi untuk menciptakan, mengumpulkan, memelihara dan mendiseminasikan
pengetahuan organisasi tersebut.
5.
Honeycutt
(2000)
Knowledge
management adalah suatu disiplin yang memperlakukan modal intelektual
sebagai aset yang dikelola. Sistem knowledge management memberikan informasi
yang tepat kepada orang yang tepat pada saat yang tepat. Knowledge management
mengubah pengalaman dan informasi menjadi hasil.
Jenis
Penerapan Knowledge Management
1.
Tacit
Knowledge
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat
personal, dikembangkan melalui pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan
dikomunikasikan (Carrillo et al.,2004). Tacit knowledge tidak dinyatakan dalam
bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang terdapat dalam benak orang-orang yang
bekerja di dalam suatu organisasi.
Menurut Polanyi (1966) tacit knowledge
secara umum dijabarkan sebagai:
1.Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar
2. Susah untuk diucapkan
3. Berkembang dari kejadian langsung dan pengalaman
4. Berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling)
1.Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar
2. Susah untuk diucapkan
3. Berkembang dari kejadian langsung dan pengalaman
4. Berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling)
Berdasarkan pengertiannya, maka tacit
knowledge dikategorikan sebagai personal knowledge atau dengan kata lain
pengetahuan yang diperoleh dari individu (perorangan). Menurut Berkeley (1957)
pengetahuan manusia bermula pada saat orang mendapatkan ide dimana kesan
tersebut muncul dari perasaan dan sistem kerja pikiran atau dengan kata lain
ide dibentuk dengan bantuan dari memori dan imajinasi yang menambah, membagi,
mengungkapkan perasaan sebenarnya.
Davenport dan Prusak dalam Martin (2010)
mendefinisikan personal knowledge berarti gabungan dari pengalaman, nilai –
nilai, informasi kontekstual, dan wawasan luas yang menyediakan sebuah kerangka
pengetahuan untuk mengevaluasi dan menggabungkan pengalaman – pengalaman dan informasi
yang baru.
Menurut Martin (2010), personal
knowledge didapat dari instruksi formal dan informal. Personal knowledge juga
termasuk ingatan, story-telling, hubungan pribadi, buku yang telah dibaca atau
ditulis, catatan, dokumen, foto, intuisi, pengalaman, dan segala sesuatu yang
dipelajari, mulai dari pekarangan hingga pengembangan nuklir.
2.
Explicit
Knowledge
Explicit knowledge bersifat formal dan
sistematis yang mudah untuk dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al., 2004).
Menurut pernyataan Polanyi (1966) pada saat tacit knowledge dapat dikontrol
dalam benak seseorang, explicit knowledge justru harus bergantung pada
pemahaman dan aplikasi secara tacit, maka dari itu semua pengetahuan berakar
dari tacit knowledge.
Secara umum explicit knowledge dapat
dijabarkan sebagai:
1. Dapat diucapkan secara tepat dan resmi
2. Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan dikomunikasikan
1. Dapat diucapkan secara tepat dan resmi
2. Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan dikomunikasikan
Penerapan explicit knowledge ini lebih
mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau pernyataan
yang didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat mempelajarinya secara
independent.
2.1 Job Procedure
Job procedure atau prosedur kerja
adalah tanggung jawab atau tugas yang bersifat formal atau perintah resmi atau
cara melakukan hal-hal. Berdasarkan pernyataan Anshori selaku pihak yang
mencetuskan knowledge management, salah satu bentuk konkret dari explicit
knowledge adalah Standard Operation Procedure.
Standard Operation Procedure atau
prosedur pelaksanaan dasar dibuat untuk mempertahankan kualitas dan hasil
kerja. Dengan menggunakan Standard Operation Procedure maka tugas-tugas akan
semakin mudah dikerjakan, juga tamu akan terbiasa dengan sistem pelayanan yang
ada. Disamping itu Standard Operation Procedure diciptakan agar para tamu
merasa nyaman dalam mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Standard
Operation Procedure sendiri dalam pelaksanaannya sangat fleksibel karyawan
dapat memberikan masukan berdasarkan pengetahuan yang didapat.
Keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh dengan adanya atau digunakannya Standard Operation
Procedure adalah:
1. Mempunyai
nilai sebagai alat atau saluran komunikasi bagi manajemen dengan para staf dan
para pelaksananya. Melalui Standard Operation Procedure, seluruh staf dan
karyawan akan mengetahui secara jelas, berusaha untuk memahami tentang tujuan
dan sasaran, serta kebijakan dan prosedur kerja perusahaan. Dengan demikian
setiap orang dalam organisasi akan menerima pesan yang jelas dari Standard
Operation Procedure tersebut.
2. Standard
Operation Procedure juga dapat digunakan sebagai alat atau acuan untuk
melaksanakan pelatihan baik bagi para staf dan karyawan, serta bagi karyawan
baru.
3. Standard
Operation Procedure dapat mengurangi waktu yang terbuang, dengan demikian
diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja baik bagi manajemen ataupun
bagi para staf dan karyawan. Apabila tidak tersedia manual pekerjaan, maka bila
terjadi sesuatu kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan harus dicari dahulu
jalan pemecahannya, atau didiskusikan dahulu dengan rekan sekerja dan
atasannya, dan ini berarti membuang waktu. Lain halnya bila cara
penyelesaiannya sudah tersedia secara tertulis, maka akan lebih cepat
pelaksanaanya dan waktu lebih banyak dihemat, serta dapat lebih dimanfaatkan
untuk menyelesaikan pekerjaan lain.
4. Dengan
dibantu oleh pengawasan yang dilaksanakan dalam proses pekerjaan, maka Standard
Operation Procedure dapat dilaksanakan secara lebih konsisten, dan menjamin
terciptanya produk yang standar, sekalipun dikerjakan oleh orang-orang yang
berbeda dan waktu pelaksanaan yang tidak bersamaan.
2.2 Technology
Teknologi
merupakan salah satu elemen pokok yang terdapat pada knowledge management,
dikenal sebagai media yang mempermudah penyebaran explicit knowledge.
Berdasarkan pernyataan Gillingham dan Roberts (2006) awal mulanya knowledge
management digerakkan oleh teknologi, khususnya explicit knowledge yang lebih
mudah disusun.
Seiring
dengan berjalannya waktu teknologi yang mendukung knowledge management akan
selalu berkembang dalam bentuk sistem-sistem yang mempermudah proses penyebaran
knowledge. Salah satu teknologi paling mutakhir yang saat ini digunakan oleh
banyak perusahaan untuk proses penyebaran knowledge adalah intranet, dimana hal
ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengakses knowledge dan melakukan
kolaborasi, komunikasi serta sharing knowledge secara ”on line”. Intranet atau
yang disebut juga internal internet menawarkan kesempatan untuk menggunakan
telekomunikasi yang maju yang telah dikembangkan dari internet. Menurut
pendapat Merali peralatan seperti intranet dan internet dianggap sebagai sistem
knowledge management yang utama untuk menjalankan dan mendukung forum diskusi
dan praktek (1999). Intranet bukan merupakan jaringan tunggal juga bukan
merupakan perangkat yang menghubungkan jaringan-jaringan seperti internet.
Elemen Pokok Knowledge
1.
People
Yang berarti Knowledge Management berasal dari orang. People merupakan bentuk dasar untuk membentuk knowledge baru. Tanpa ada orang tidak akan ada knowledge.
Yang berarti Knowledge Management berasal dari orang. People merupakan bentuk dasar untuk membentuk knowledge baru. Tanpa ada orang tidak akan ada knowledge.
2.
Technology
Merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan.
Merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan.
3.
Processes
Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesyahkan, mentransformasikan, dan menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu.
Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesyahkan, mentransformasikan, dan menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu.
Tujuan Penerapan Knowledge Manajemen
Implementasi
knowledge management atau manajemen pengetahuan akan memberikan pengaruh
positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak
langsung, beberapa manfaat knowledge management atau manajemen pengetahuan bagi
perusahaan antara lain:
1.
Penghematan
waktu dan biaya
Dengan
adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan
mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya,
sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
2.
Peningkatan
aset pengetahuan
Sumber
pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya,
sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan akan
meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih
luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
3.
Kemampuan
beradaptasi
Perusahaan
akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang
terjadi.
4.
Peningkatan
produktfitas
Pengetahuan
yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan
dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan meningkat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar